Kamis, Juli 31, 2008

ALAMAT REDAKSI KORAN/MAJALAH

ini ada beberapa alamat redaksi yang mungkin bisa berguna. tapi suer, aku belum mengecek lagi apakah masih atau udah tewas atau pindah redaksinya... he he he...

kalau ada yang mau nambahin silahkan ditambahkan di komentar. oke ya... ayo menulis dan... MENGIRIMKAN KARYA!


REPUBLIKA
Jl. Warung Buncit Raya No. 37
Jakarta Selatan 12510
E-mail: ahmadun21@yahoo.com
redaksionline@republika.co.id
redaksirepublika@yahoo.com
herfanda21@hotmail.com

MEDIA INDONESIA
Kompleks Delta Kedoya,
Jl. Pilar Raya Kav. A-D Kedoya Selatan,
Kebon Jeruk, Jakbar
E-mail: effendi18@yahoo.com
redmi@indo.net.id
tifa@mediaindonesia.com

SUARA PEMBARUAN
Jl. Dewi Sartika No. 136-D
Jakarta 13630
E-mail : pembaru@suarapembaruan.com
koransp@suarapembaruan.com

KOMPAS/KOMPAS ANAK
Jl. Palmerah Selatan No. 26-28
Jakarta Selatan 10270
E-mail : kompas@kompas.com
opini@kompas.com
ken@kompas.com
bambangtri@kompas.com

KORAN TEMPO
Kebayoran Center Blok A11-A15
Jl. Kebayoran baru, Mayestik
Jakarta 12240
E-mail : koran@tempo.co.id
cerpen_kortem@yahoo.com
ktminggu@tempo.co.id
nirnd@indosat.net/id

SRIWIJAYA POS
E-mail: sripo@mdp.net.id
Jl. Jnd Basuki Rahmat 1608 BCD
Palembang 30129

JAWA POS
Graha Pena Jl. Ahmad Yani 88
Surabaya
E-mail : editor@jawapos.co.id
sum@jawapos.co.id
ariemetro@yahoo.com


BERNAS
E-mail : bernas@indomedia.com
koranbernas@hotmail.com

ORBIT
Gedung Griya Intan Lt. 3
Jl. Warung Buncit Raya 21-B
Jakarta 12510

MINGGU PAGI YOGYA
Jl. Solo KM 11
Sleman, 55573
E-mail : mp@kr.co.id

KAWANKU
Jl. Panjang No. 38 Kebon Jeruk
Jakarta 11530
E-mail : fiksi-kawanku@gramedia-majalah.com


KEDAULATAN RAKYAT
Jl. Raden Mangkubumi 40-42
Yogyakarta 55232
E-mail : redaksi@kedaulatan-rakyat.com
redaksi@kr.co.id

WAHANA MISTERI
Jl. Sikatan Wetan VIII/35
Manukan Wetan
Tandes, Surabaya

SINAR PAGI
Kompleks Duta Mas Blok B1 No. 19-20-21
Jl. RS Fatmawati, Jakarta Selatan
E-mail: redaksi@sinarpagi.co.id

SINGGALANG
E-mail :redaksi@singgalang.co.id

FEMINA/GADIS
Jl. HR Rasuna Said Blok B Kav. 32-33
Jakarta Selatan 12910
E-mail: kontak@femina-online.com
Farick.ziat@feminagroups.com (Gadis)
Telp. 5253816, 5209370, 5266666




ANEKA YESS!
Jl. Salemba Tengah No.58
Jakarta Pusat 10440
E-mail : aneka@indosat.net.id
pokemonsad@hotmail.com

RADAR LAMPUNG
E-mail : radarlpg@indo.net.id
radar@lampung.wasantara.net.id

KUPANG POS
E-mail : poskup@indomedia.com
poskpg@kupang.wasantara.net.id


RIAU POS
Jl. Raya Pekanbaru
Bangkinang KM 1,5
E-mail : redaksi@riaupos.co.id

SOLO POS
E-mail : solopos@bumi.net.id
Solopos@slo.mega.net.id
Redaksi@solopos.net

SUARA KALTIM
E-mail: suarakaltim@suarakaltim.co.id

SUARA MERDEKA
E-mail : news@suaramerdeka.com
rep@suaramerdeka.com
pwkjkt@suaramerdeka.com
triwikromo@yahoo.com
triwikromo@mail.com

MAJALAH UMMI
E-mail : ummi@ummigroup.co.id

BALI POST
E-mail : bpdps1@indo.net.id
Bpjkt1@indo.net.id
Balipost@indo.net.id

MANUNTUNG BALIKPAPAN
E-mail: manuntung@bpp.mega.net.id





BANJARMASIN POST
D/a. Gedung Palimasan
Jl. Mt. Haryono 143/54
Banjarmasin, Kalsel
E-mail : bpost@indomedia.com
Bpost@bjm.mega.net.id

AKCAYA PONTIANAK
E-mail: editor@pontianak.wasantara.net.id

BERITA BUANA
E-mail : redaksi@beritabuana.co.id

MANADO POST
E-mail: mdopost@mdo.mega.net.id



PIKIRAN RAKYAT
E-mail : redaksi@pikiran-rakyat.com
sfmll@bozz.com

LAMPUNG POST
E-mail : redaksilampost@yahoo.com
lampostk@indo.net.id
senilampost@yahoo.com

MAJALAH AMANAH
Gedung Persaudaraan Haji
Jl. Tegalan No 1 C Lt. 4
Matraman, Jakarta 13140

JAKARTA POST
E-mail: Sunday@jakartapost.com

MAJALAH SWARA CANTIKA
J. Mampang Prapatan No. 25
Jakarta Selatan 12720
E-mail : redaksi@swarakartini.co.id

BUANA MINGGU
JL. Tanah Abang II No. 33
Jakarta Pusat 10160

Sapardi Joko Damono
Jl. Kalimantan No. 135
Depok 16421
Telp : 0812-2351150

Sutardji Calzoum Bachri
Perum Jatibening 2
Jl. Jatibening 2 Blok F No. 31
Kalimalang – Pondok Gede, Bekasi
Telp : 021-8478652

TABLOID MQ
E-mail : redaksi@mqmedia.com
redaksimq@yahoo.com
mqtabloid@yahoo.com

HARIAN BANTEN
E-mail : kang_haban2001@yahoo.com

MAJALAH LISA
Jl. K. H. Wahid Hasyim No. 31 B
Menteng – Jakarta Pusat
10350
E-mail : majalah_lisa@yahoo.com

MAJALAH MISTIKA
Jl. Petojo Enclek I No 24
Jakarta 10610

MAJALAH ANAK INO
E-mail : inomajalah@yahoo.com

SURABAYA NEWS
E-mail: surabaya_news@yahoo.com

WANITA INDONESIA
Jl. Tebet Barat Raya No 52
Jakarta Selatan 12810

PELITA
E-mail : hupelita@mweb.co.id
www.harianpelita.co.id
Red : Wisma Kosgoro
Lantai Basement
Jl. MH Thamrin No 53
Jakpus 10350

SINAR HARAPAN
E-mail: info@sinarharapan.co.id
Redaksi@sinarharapan.co.id
Dalina26@yahoo.com
Sihar_ramze@yahoo.com

WAWASAN SEMARANG
E-mail : redaksi@wawasan.co.id

ANNIDA
Jl. Mede No.42 Utan Kayu
Jakarta Timur 13120
E-mail : annida@ummigroup.co.id
Majalah_annida@yahoo.com

BOBO/KREATIVA
Jl. Palmerah Selatan No. 22
Jakarta 10270
mail: bobonet@gramedia-majalah.com

JURNAL CERPEN
E-mail : jurnalcerpen@yahoo.com

SUARA KARYA
E-mail : suarakarya@hotmail.com
amiherman@yahoo.com
Jl. Bangka Raya 2
Kebayoran Baru – Jaksel
Telp (021) 7191352 / 7193140

MAJALAH TEPAK (Riau)
E-mail : sungaiapit@yahoo.com


MAJALAH KARTINI
Jl. Garuda No. 80 A
Jakarta Pusat.
Telp. 42801905-6, 42881866
E-mail : redaksi@kartinionline.com


MAJALAH PARAS
Kota Wisata Cibubur, senkom amsterdam Blok B, Jl. Transyogy km 6, cibubur 16968
E-mail : majalahparas@yahoo.com

TABLOID FIKRI:
E-mail : tabloidfikri@yahoo.com

Sutan Iwan Sukri Munaf
E-mail : iwansoekri@bolehmail.com

MAJALAH KARTIKA
Jl. Garuda No. 80 A
Kemayoran – Jakarta Pusat
10620

MAJALAH ALIMAH
E-mail : alimah_islami@yahoo.com

Penerbit PROGRES
PO BOX 1492
Jkt 13014


Penerbit GEMA INSANI PRESS
Jl. Kalibata Utara II No. 84
Jakarta 12740
E-mail : gip_anak@yahoo.com

JURNAL PEREMPUAN
Jl. Tebet Barat VIII No. 27
Jaksel 12810
E-mail : yjp@yjp.or.id

NOVA
Gedung Gramedia Pustaka Utama
Lt. 6 Jl. Palmerah Barat 33-37
Jakarta 10270
E-mail : nova@gramedia-majalah.com
henry@gramedia-majalah.com
Telp. 536-77834



MAJALAH PUTERI
Jl.Dr.Saharjo No.78 A, Jaksel 12970
E-mail : majalah_puteri@yahoo.com
Majalah_puteri@hotmail.com
Telp. 8304108 – 8310777

MAJALAH SAFINA
Jl. Sawo III. No.17
Dr. Saharjo, Manggarai 12860
Jakarta Selatan
E-mail : safina_mediautama@yahoo.com
Telp. 83702566

MAJALAH MUSLIMAH
Senkom Amsterdam Blok B, Kota Wisata
Jl. Transyogy KM 6 Cileungsi 16968
Telp. 84932194
E-mail : majalah_muslimah@hotmail.com

MAJALAH CINTA
Wisma Bumi Putera Lt.2/M unit 208
Jl. Jend. Sudirman Kav.75
Jakarta Selatan
E-mail ; cinta@cerita-cinta.info
cerpencinta@yahoo.com
Telp. 571-2108

MAJALAH SURGA
Jl. Mampang Prapatan Raya 74 E
Tegal Parang JAKSEL 12790
Telp. 9176319


MAJALAH NOOR
Kawasan Industri pulogadung
Jl. Rawa Gelam I No.4
Jakarta Timur 13930
E-mail : redaksi@noor.co.id
mel_a_d@yahoo.com
rina@noor.co.id
Telp. 46824444

MAJALAH MOMBI
E-mail : kesumawijaya@yahoo.com

MAJALAH SABILI
Jl. Cipinang Cempedak 3/11a
Polonia, Jakarta Timur 13340

MAJALAH Aku Anak Saleh
Jl.Dewi Sartika no.357
Jakarta 13630

Sabtu, Juli 26, 2008

Puisi Qolamul Ghoziy

Puisi Qolamul Ghoziy

BARBIE

Kepada boneka barbie,
yang tergolek di sudut ruangan:
“Tidakkah engkau bosan dipermainkan,
ataukah tak berarti bila tak dimainkan”


TASBIH

2003.05.22/01:27 am
Ayam jantan mulai berkokok. Kukuruyuk kukuruyuk bersahut-sahutan
Ummm … terasa indah sebagai ganti musik radio yang sedari tadi mati.

Ayo berkokok terus sampai pagi. Aku ingin dengar suaramu lagi

Tuhan … apakah ayam jantan itu bertasbih kepada-Mu.
Kalau iya, betapa malunya aku.

2003.05.22/01:29 am
Seketika ayam pun terdiam, berganti jangkerik yang berkerik.

Tuhan … apakah jangkerik juga bertasbih kepada-Mu



Qolamul Ghoziy adalah nama pena dari Abdul Syukur. Bekerja sebagai tenaga wiyata bhakti di SD Muhammadiyah Wonosari – Doro Kabupaten Pekalongan. Pernah menjadi juara II pada lomba cerpen Ikatan Remaja Muhammadiyah tingkat Jawa Tengah. Banyak puisinya dikumpulkan dalam berbagai buku kumpulan puisi.

SUNGGUH, MENULIS PUISI (TIDAK) GAMPANG!


SUNGGUH, MENULIS PUISI (TIDAK) GAMPANG!
Aveus har


Dan engkau bertanya: dari mana seorang penyair menggali inspirasi? Penyair punya pengalaman yang berbeda-beda dalam menggali inspirasi. Itu sangat tergantung pada pengalaman hidup mereka dan sejauh mana mereka menghayati serta merenungkan pengalaman hidup itu. Namun demikian, inspirasi sesungguhnya bisa digali di mana saja….. (Jamal D. Rahman, kakilangit 137/mei 2008)

Tampaknya kok gampang sekali. Memang konon menulis puisi itu gampang. Tinggal mengalirkan saja apa yang ingin ditulis, dengan kata-kata puitis. Apalagi kalau lagi jatuh cinta. Atau pula patah hati. Bisa jadi, sebagian besar kita memang bisa menjelma menjadi penyair dadakan kalau sedang jatuh cinta. Seperti sajak lamaaaa….

Dari mana datangnya lintah
Dari sawah turun ke kali
Dari mana datangnya cinta
Dari mata turun ke hati

Basi banget ya…. Tapi dulu sering banget dikutip untuk pemanis surat cinta. Kalau sekarang mungkin beda lagi. Tapi hakekatnya sama saja. Mengalirkan perasaan lewat untaian kata.

Lagi patah hati juga sip banget nulis puisi. Ketika hati terasa perih teriris-iris, namun mata tak ingin lagi menangis, maka biarkan puisi mendesis…. Seperti puisiku ini:

Lila
: untuk ia yang belia

kuingin kau pergi
karena apa yang kaucari
bukanlah diri ini

Biarkan aku sendiri
Menunggu dalam sepi


Tapi benarkah semudah itu menulis puisi? Benarkah apa saja bisa menjadi puisi? Benarkah asal kita tuangkan saja isi hati dengan kata-kata puitis, lalu menjadi puisi? Tidak perlukah bersemadi misalnya?

Memang begitu kata para penyair yang tulisannya pernah aku baca. Tapi … puisinya puisi apa? Puisi snack yang ringan dan mudah terlupakan begitu saja, atau kah ingin menulis puisi yang bisa bertahan lama karena berbobot, tidak klise dan indah pilihan katanya?

Kalau yang aku tangkap dari tulisan di horison, seringkali kutemukan kalimat ‘kering metafora’ untuk menunjukkan puisi-puisi yang ‘basi’. Artinya, kalau menulis puisi, meski ingin mengungkapkan ‘ini’ dengan metafora ‘itu’ sehingga terasa benar taste-nya. Tapi tidak harus dengan kata-kata yang bikin dahi berkerat-kerut lho. Meminjam kata Rene Wellek & Austin Warren (1993:20), bahasa puisi (musti) penuh pencitraan, dari yang paling sederhana sampai sistem mitologi. Nah, kan?

Artinya, jika puisi diciptakan berdasarkan perenungan mendalam, tanpa dipengaruhi kebutuhan apa pun, akan menjadi puisi sejati. Contohnya puisi-puisi Chairil Anwar. Dalammm… banget kan?

Misalnya, dengan merenungkan dan mencari metafor lain, puisiku akhirnya menjadi seperti ini:

Lila
:untuk ia yang belia

pergilah,
subuhmu baru saja mulai
sedang senjaku telah temaram
angkasa menanti kau jelajahi
biar kucari dahan tuk mengeram sepi
sendiri

Malah lebih bagus atau lebih jelek sih? Lebih bagus kan?

Kesimpulannya, lagi-lagi meminjam kesimpulan Wellek & Warren, bahwa tipe-tipe puisi harus memakai paradoks, ambiguitas, pergeseran arti secara konstektual, asosiasi irasional, memperkental sumber bahasa sehari-hari, bahkan dengan sengaja membuat pelanggaran-pelanggaran.

Jadi, siapa bilang menulis puisi (yang bermutu) itu mudah? Sulit juga. Bagi aku yang terbiasa menulis cerpen (dan udah ratusan dipublikasikan di buku dan majalah) menulis puisi yang bisa terpampang di majalah atau koran susahhh… banget! Lebih enak menulis puisi untuk konsumsi sendiri. Untuk dipajang di buku. Untuk di-sms-kan teman atau gebetan.

Tapi kalau memang kita berniat sekali mendalami puisi, ada saran dari penyair-penyair beneran, perbanyaklah membaca puisi orang yang sudah diakui mutunya. Belajarlah memahami puisi-puisi itu. Tak kalah bermanfaatnya membaca ulasan-ulasan maupun telaah karya. Dan penting juga, membaca buku-buku tentang menulis puisi.

Tapi lebih penting dari itu, cintailah puisi, maka ia akan mencintaimu. Tulislah terus puisi. Jangan takut dibilang jelek. Kalau ada yang bilang puisimu jelek, bertanyalah, bagaimana agar bisa menulis puisi dengan lebih baik?

Orang yang cuma berkomentar negatif tanpa memberikan solusi sama seperti tong kosong berbunyi nyaring.

Apakah hanya orang yang sudah banyak makan asam garam saja yang bisa membuat puisi hebat? Tidak juga. Abdurahman Faiz, yang masih SD saja bisa menulis puisi berikut:

Engkau adalah puisi abadiku
yang tak mungkin kutemukan
dalam buku" (Puisi Bunda 2, November 2003).

Keren kan? Mulai sekarang, yuk kita menyuntuki apa yang akan kita tulis. Merenungi hingga sedalam-dalamnya. Menyaring kata-kata hingga terpilih metafor-metafor indah tidak basi. Dan tidak sekedar menuangkan uneg-uneg dengan diindah-indahkan. Meski, yah, itu juga bisa disebut puisi. Puisi snack. Ringan tak bergizi.

Mau yang mana?
***

Puisi: doa kupu-kupu putih


Do’a Kupu-Kupu Putih

Jeritan itu hampir membisu
Kehilangan gema saat mengudara
Kehilangan bekas saat mengangkasa
Ketika anak-anak kecil berlari di padang ilalang
Sambil jauh menerawang
meratapi mega yang telah lama hilang
Kupu-kupu putih menghinggapi tubuh belulang mereka
Sambil berharap
dunia akan retak dengan serentak
Agar tak ada cacing-cacing perut yang melolong
Agar tak ada yang mengais harta dalam lumpur nista
Agar tak ada yang tersedu, menjilati kaki penguasa
Agar tak ada duka yang terlalu menukik

NR. INA HUDA: TAK PERLU MELANGKAH DALAM KEGELAPAN



Boleh jadi, tidak banyak yang tahu bahwa Nr. Ina Huda pernah beberapa kali mendapatkan penghargaan dari beberapa lomba penulisan fiksi yang diadakan oleh media massa ibukota, diantaranya dari majalah Annita Cemerlang, SARINAH dan FEMINA. Padahal penulis yang sekarang tinggal di Perum Doro Kencono Asri No.55, Dororejo, Doro, Kabupaten Pekalongan ini dulu terkenal produktif dalam berkarya.

Sekarang Nr. Ina huda tidak seproduktif dulu dalam menulis. Namun setidaknya, beberapa bulan lalu sebuah novel kembali lahir dari kreativitasnya. Novel itu berjudul “Ketika Elang Kembali Ke Sarang” yang diterbitkan oleh Diwan Publishing, Jakarta.

Namun yang pasti, pengalaman dan pengetahuannya dalam dunia penulisan kreatif layak dijadikan pelajaran bagi kita yang tengah merangkak ataupun tertatih-tatih ingin menghasilkan karya.

Ditemui di kediamannya, wanita yang mulai menulis di tahun 1984 ini bertanya: “Apa sesungguhnya yang menarik dari dunia menulis?” Lalu melanjutkan bahwa pertanyaan serupa acapkali dia lontarkan dalam sebuah perbincangan tentang dunia menulis. Dan keragu-raguan para remaja menjawab menjadi pemaklumannya akan kondisi dunia penulisan kreatif mereka. Ina Huda mengemukakan, dari beberapa kali terlibat obrolan dengan remaja seputar dunia penulisan kreatif, keingintahuan mereka terhadap dunia menulis masih sebatas ‘ketertarikan pada permukaan saja’. Pengetahuan mereka tentang menulis pun masih cukup sederhana untuk tidak menyebut memprihatinkan. Bahkan lebih ironis lagi, dalam sebuah acara di mana Ina Huda didapuk menjadi pembicara, terungkap bahwa sebagian (besar) peserta datang hanya karena ditunjuk untuk mewakili sekolah dan bukan karena benar-benar berminat menimba ilmu penulisan kreatif.

“Rasa suka itu amat penting untuk menggeluti sesuatu,” kata Ina Huda sembari mengutip Leonhardt (kaifa,2005), rasa suka terhadap suatu kegiatan merupakan prasyarat untuk keberhasilan di bidang apapun. Demikian pula halnya dalam menulis. Rasa suka inilah yang akan membuat kita bergairah dalam menulis maupun mempelajari penulisan kreatif. Selain itu juga dibutuhkan kepekaan dan sensitivitas. Hal ini bisa dilatih dengan selalu membuka diri pada apapun yang ada di sekitar. “Buka mata, buka teling, buka hati,” lanjutnya.

Untuk membuat kemampuan berbahasa kita berkembang, kita harus banyak membaca. Jangan segan membaca karya orang lain yang sudah diakui atau dimuat di media. Meski kita lebih meminati penulisan fiksi, membaca tidak harus melulu karya fiksi. Semua bacaan akan berguna dalam memperkaya hasil tulisan kita.

Bagaimana dengan teori menulis? Meski bukanlah sebuah kemutlakan, teori menulis menjadi salah satu sarana yang ampuh untuk menambah pengetahuan menulis. Walaupun harus diakui, keinginan yang tumbuh dari dalam diri dan kemauan keras lah yang akan mengantarkan seseorang menjadi penulis.

Dan juga, bergaul lah dengan para penulis. Dengan mempunyai teman sesama penulis kita akan bisa saling berbagi pengalaman, bertukar informasi, maupun saling memotivasi. Hal ini akan memberikan rangsangan positif untuk memacu diri bersaing dalam berkarya.

Kemunculan kelompok penulis seperti Komunitas Rumah Imaji (KRI) adalah hal positif. Hal ini akan mempermudah para peminat dunia menulis untuk saling belajar. Sayangnya, dari beberapa kali perbincangan kreatif yang diadakan KRI belum banyak peminatnya. Ini mungkin karena banyak remaja yang masih berpikir bahwa menulis hanyalah sebuah kegiatan yang membuang-buang waktu saja.

Atau juga karena kiprah KRI sendiri belum banyak diketahui oleh mereka. Karena itu beliau menyarankan kegiatan diskusi penulisan kreatif KRI disosialisasikan lewat sekolah-sekolah ataupun organisasi-organisasi remaja.

“Hanya jangan sampai karena sibuk mengurusi manajemen organisasi, kita justru mandul dalam berkarya,” ingatnya, sembari mencontohkan HPKB (Himpunan Penulis Kota Batik) di tahun 90-an yang justru sibuk berorganisasi dan mengabaikan produktivitas karya.

Ina Huda mengharapkan adanya sinergi yang baik antara komunitas-komunitas penulis di Pekalongan, pemerintah daerah maupun praktisi pendidikan. Dengan sinergi ini diharapkan kelak atmosfir penulisan kreatif akan kian besar dan pada gilirannya akan memunculkan penulis-penulis besar dari Pekalongan.

“Di mana ada kemauan, di situ ada jalan,” Ina Huda menyitir ungkapan lama. Kebanyakan orang mengira menulis itu sukar, tapi sesungguhnya anggapan itu tidak sepenuhnya benar. Kuncinya adalah, “Kita tidak perlu melangkah dalam kegelapan selama kita bisa membawa cahaya pengalaman orang lain.”

Ah, di luar juga mulai gelap. Pembicaraan menarik ini musti segera disudahi. Karena sang reporter harus segera pulang. Terima kasih kepada Nr. Ina Huda yang sudah mau berbagi banyak hal meski belum sepenuhnya bisa tergali.

“Siapapun yang berminat berbincang, datanglah ke mari,” janjinya dengan senyum manis mengiringi pamitku. (A1- Foto dokumentasi pribadi)
***

Terima Kasih, Kehidupan…


Begitu banyak hal yang belum tersingkap dari bilik kehidupan. Dimana ia adalah tempat kita belajar untuk memahami serta memaknai setiap gerak dari raga yang bernafas. Begitu pula halnya denganku yang selalu menjiwai hidup dengan menakar udara bersih yang berdesakan memenuhi rongga hidung sambil tersenyum. Maka dari situlah aku akan membagi tafsirku kepada jiwa yang malang yang mati dalam kehidupan.

Hidup ini akan menjadi terlalu sempurna manakala Tuhan tak mengirimkan hadiah kegetiran. Tapi jangan harap kesempurnaan itu ada untuk jiwa yang tak kekal karena sesungguhnya ukuran sempurna untuk kita ialah ketika kita sanggup merentas seribu getir dengan daya yang kita miliki.

Pernahkah kau ketakutan karena sepi? Jika itu yang terjadi, maka tunggulah aku yang akan menarikmu dari lubang sepi sembari kucerca kau dengan “Bodoh!” Perhatikanlah jemarimu…. Mengapa Tuhan menciptakan sela di antara jemari yang kerap kausiksa penuh benci untuk gagasan burukmu? Karena suatu saat Dia akan mengirim seseorang untuk menggamit tanganmu, memenuhi sela-sela itu, dan menggenggamnya untuk selamanya. Hingga terhapuslah sepi yang kausangka membebat hidupmu. Seperti aku yang hingga detik ini percaya bahwa cinta akan memayungi kehidupan sampai suatu ketika aku terbangun di kala fajar seharusnya bersemi seraya berkata, “Ini telah senja.”

Jangan bertanya apa yang harus kaulakukan. Karena itu pertanda bahwa ada sebongkah galau pada kehidupan yang telah kautapaki. Ragukanlah masa depanmu! Karena ia hanya ilusi. Karena dengan begitu, kita dapat memimpin hari ini. Tapi jangan tinggalkan asa dengan perasaan tidak berdosa. Karena tanpanya, tak ada nyawa dari sekuntum do’a yang terpanjat untuk menaklukkan kesombongan. Kemudian kita akan mengejar segala tujuan mulia meski kita sadar bahwa sejengkal langkah manusia adalah misteri.

Pada akhirnya, di setiap sudut hidupmu hanya tersisa bahagia sehingga tak ada bulir air mata pilu yag tumpah hanya untuk menyesali rencana-Nya. Seperti aku yang selalu berkata pada malam berkabut, “Terima kasih, kehidupan….”