DISKUSI GAYENG CINTA, MENTARI DAN HUJAN
Minggu kemarin, 9/3/08, kita kumpul di rumah widyasari lagi. Bukan apa-apa. Emang nyari tempat buat kumpulnya susah sih. Rencana pingin di tempat Abdul Syukur, tapi ternyata susah dijangkau. Wah, kalau begini emang kita mustinya punya ‘base camp’ sendiri yang fixed nih. Semoga apa yang dijanjikan DKD Kab. Pekalongan untuk memberi kita ruang di gedung kesenian segera terwujud.
Pertama kita membahasa masalah penerbitan bunga rampai “CIKAL”. Gagasan yang kita ajukan ke DKD sudah disetujui tinggal menunggu dana cair. Tapi DKD minta bulan Maret 2008 ini naskah sudah siap.
Weks! Padahal kita pingin menggali karya dari anak-anak sekolah. Dengan waktu yang singkat ini, terpaksalah kita memakai jalan pintas. Lewat getok tular guru-guru yang dikomandoi Ibu Karniti, SPd. Mungkin tidak semua sekolah di Kab. Pekalongan ini kita cover, tapi setidaknya langkah ini semoga bisa menemukan karya-karya dari teman-teman pelajar yang berbakat.
Jadwal kerja sudah disusun dan kita mulai bergerak sejak tanggal 6 Maret lalu. Semoga berhasil ya. Untuk teman-teman semua, terima kasih bersedia berjuang bersama menggeliatkan penulisan kreatif di Kab. Pekalongan ini.
Setelah itu kita diskusi puisi yang menjadi latihan kita. Diskusi kali ini menghadirkan Ghufron Muda yang mengupas tuntas karya-karya teman-teman KRI. Meski hanya beberapa yang masuk menyerahkan karya, diskusi kali ini benar-benar gayeng.
Sayang sekali aku paling susah buat menggambarkan semua suasana diskusi yang gayeng itu dalam tulisan. Makanya yang kemarin nggak bisa datang (Abdul Syukur sakit, Fiki Porniadi dan Yusuf nggak ngasih kabar) silahkan membayangkan sendiri aja.
Moga lain waktu aku bisa lebih hidup dalam menceritakan detail kegiatan yang kita lakukan ya! Saat ini pikiranku sedang banyak cabang. Ada naskah buku untuk LPPH yang belum juga selesai, ada kesibukan bunga rampai, tadi pagi malah ada rencana dimintai bantuan DKKP (Dewan Kesenian Kota Pekalongan) untuk kegiatan lomba… dan tentu saja… sibuk mikirin menemukan calon istri yang bisa diajak berbagi pikiran dalam dunia imaji… duh…. Di mana sih Tuhan kau tempatkan calon istri untukku?
Yang datang kemarin ada Ghufron Muda, Karniti, Aveus Har, Widya, Dyah, Erika, Khuza, Rohman. Kita bahkan saling memberi komentar dan masukan pencitraan yang pas untuk puisi-puisi itu. Sebelnya, kemarin ketahuan kalau ave nggak tahu tentang persajakan. Ketika Ghufron bilang persajakan puisi a-a-a-a, ave nyeletuk, “Bukan a-a-a-a kok, tapi i-i-i-i. Dan meledaklah tawa. Ternyata ave berpikir karena vokal terakhir di tiap baitnya ‘i’ maka persajakannya ya ‘i’.
Yah… namanya belajar. Tapi secara keseluruhan, karya ave paling bagus kok…. (ha ha ha ha narsis, lo!). Widyasari malah mengaku nggak bisa nulis puisi, lebih enak nulis cerpen! Memang keminatan tiap orang kan beda. Tapi dengan mencoba semuanya, percaya deh itu nggak ada ruginya. Iya nggak?
Ikutan baca dan kasih komentar ya! Untuk yang belum bikin, ayo dong bikin buat ngramein.
Sabtu, Maret 15, 2008
DISKUSI GAYENG CINTA, MENTARI DAN HUJAN
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar