Jumat, Mei 30, 2008

Bedah Karya dan Bincang Sastra

Oleh: Jalaindra

Minggu, 25 Mei 2008, aku diundang oleh kawan-kawan Komunitas Rumah Imaji Pekalongan, sebuah komunitas yang bergiat di ranah sastra di Pekalongan untuk berbicara dan sharing tentang "Menciptakan Atmosfir Sastra untuk Produktifitas Berkarya". Pertemuan kecil yang diadakan di rumah Bp. Khairul Huda di Doro itu dihadiri oleh Bp. Ghufron Muda, Ketua Komisi Sastra Dewan Kesenian Kota Pekalongan, suami istri Khairul Huda dan Ina Huda, yang keduanya adalah penulis Pekalongan, Aveus Har, penulis berbakat dan produktif dari Pekalongan, dan beberapa kawan dari Komunitas Rumah Imaji.

Aku berkenalan dengan Komunitas Rumah Imaji lewat sebuah pencarian tentang geliat sastra di Pekalongan lewat media internet. Google mengarahkan aku ke blognya KRI. Senang sekali ternyata di Pekalongan ada sebuah komunitas yang tengah bergeliat dengan semangatnya untuk membangun sebuah gerakan sastra di Pekalongan, terutama wilayah kabupaten. Sewaktu acara "Sastra Balik Desa" yang diadakan oleh Komunitas Hysteria Semarang 16-18 Mei lalu, aku baru bertemu muka dengan Aveus dan Fandi Hidayat, dua orang milisi KRI. Aku banyak mendapat gambaran tentang geliat sastra di pekalongan lewat obrolan dengan keduanya. Memang, meskipun aku berasal dari Pekalongan, namun selama ini aku berproses dalam sastra di Jatinangor. Ada semacam kerinduan dan panggilan untuk ikut membangun geliat sastra di kampung halaman sendiri. Untuk itulah aku sangat senang dan antusias ketika mengetahui bahwa di pekalongan ada KRI.

Di pertemuan kecil yang gayeng dan akrab itu aku didaulat oleh Aveus untuk sedikit berbicara tentang atmosfer sastra dalam hubungannya dengan produktifitas berkarya. Wah, aku sendiri sebenarnya tidak begitu mumpuni untuk berbicara tentang itu. Aku belum begitu banyak berkarya, karya-karyaku yang ada pun belum seberapa, baik kuantitas maupun kualitas. Akhirnya, aku sedikit sharing pengalaman dan proses kreatif saja. Aku malu sebenarnya, apalagi berbicara di depan Pak Ghufron dan Pak Huda yang tentu saja jauh lebih berpengalaman daripada aku.

Komunitas Rumah Imaji, dalam usianya yang baru beberapa bulan, telah berhasil membuat sebuah buku Bunga Rampai Sastra Remaja Kabupaten Pekalongan, bekerjasama dengan Dewan Kesenian Daerah (DKD). Sebuah prestasi yang layak untuk dibanggakan. Dengan adanya buku tersebut aku pikir bisa untuk menumbuhkan minat remaja terutama siswa sekolah di Pekalongan untuk menulis. Sungguh, aku salut dengan kerja-kerja mereka.






GhufronMuda-Sukur-Fandi-KhairulHuda.jpg




siti khuza, erik dan jalaindra.jpg




Mas Tarno dan Mbak Yosi dari FLP Pekalongan, plus bu Ina Huda yang (pura-pura) ngantuk berat biar tidak disuruh baca novel setebal 300 halaman....




ghufron muda, abdul syukur yang nama penanya saya lupa, fandi hidayat dan khairul huda.jpg




Aveus har dan mas tarno.jpg




siti khuza dan erik

Akhirnya Kami ke Semarang

Oleh : Aveus Har

Oke, oke... ada yang beda di postingan kali ini, yakni penambahan oleh.... itu semata karena dari hasil kumpul-kumpul kemarin (25/mei) kita pingin semua ngisi blog ini. makanya utk perjalanan ke semarang saya tidak mau mengulas panjang lebar karena Fandi Hidayat akan mengisinya.

saya cuma mo nyampaikan bahwa akhirnya launching buku DKD diundur dan aku ma Fandi Hidayat mewakili KRI datang ke acara Sastra Balik Desa, KOmunitas Hysteria, Gunungpati, Semarang (16-18 Mei) dan artinya dari tanggal itu sampai tanggal 19 Warung Mie Ayam ku tutup. Buat pelanggan, mohon maaf dan pengertiannya ya. soal bakulnya masih jomblo jadi lagi nyari jodoh ke semarang... wakakakak....

Kamis, Mei 15, 2008

Aku tak mau memilih

Tanggal 16 - 18 Mei 2008 rencana aku mau ikut acara "Sastra Balik Desa" yang diadakan komunitas hysteria. Memang KRI sendiri masih punya tanggungan buku "Bunga Rampai Sastra Remaja dan Pelajar" yang belum selesai cetak. Rencananya DKD mau melaunching buku itu tanggal 20 Mei. Dan dari percetakannya, rencana buku itu selesai tanggal 10 Mei. Ternyata dengan alasan entah apa pihak percetakan dengan enteng bilang, "Maaf, cetak selesai tanggal 17!"

Jelas ini menyulitkan aku untuk datang ke acara Hysteria. Sebelum persiapan launching buku dkd itu aku nggak bisa pergi. Jadi, kalau toh nanti (aku lagi nunggu kepastian DKD) mereka mengabari launchingnya diundur, aku nggak tahu bisa berangkat atau nggak. Bayangkan kalau mereka mengabarinya tanggal 15 malam hari, artinya aku sudah terlanjur pesan belanjaan untuk dagangan aku besoknya. Nggak mungkin kan aku membatalin barang yang udah dipesan.

Jadi tunggu saja, kalau DKD ngasih keputusannya seperti itu, artinya ave benar-benar kecewa. Siapa yang nggak kecewa sudah ngorbanin acara ke Semarang ternyata DKD nya juga membatalkan?

Smoga saja tidak dibatalkan, diundur atau apa namanya.

Tanggal 20 tetap launching.