Rabu, Maret 04, 2009

RUMAH KITA Materi ke dua kelas menulis dasar FLP Pekalongan)

RUMAH KITA Materi ke dua kelas menulis dasar FLP Pekalongan)

Suatu ketika saya berdiri di depan sebuah rumah milik orang lain. Dari luar, saya membayangkan apa dan bagaimana isi rumah itu. Mungkin kamu juga pernah mengalaminya? Ya, kita membayangkan karena kita tidak tahu dan hanya melihat dari luarnya saja.

Kemudian sang pemilik rumah mempersilahkan saya masuk dan melihat segenap isi rumah. Ketika masuk itulah apa yang saya bayangkan semula bisa jadi berbeda dengan apa yang terhidang di hadapan saya. Dan seringkali memang itu yang terjadi. Meski pun pada akhirnya sering kali pula saya akhirnya bisa menduga seperti apa dan bagaimana isi rumah orang setelah sekian lama mengalami hal serupa. Berdiri di depan rumah, dipersilahkan masuk dan melongok semuanya.

Pernahkah kamu dipersilahkan masuk ke rumah orang?

Ketika masuk ke rumah orang itu lah aku melihat benda-benda yang bagus. Mungkin meja yang berukir indah, kursi beludru yang berornamen macan, tangga yang meliuk. Tapi saya seringkali merasa ingin mengubah sesuatu di dalamnya. Kadang saya merasa karpetnya kurang pas dengan pilihan warnanya. Kadang merasa andai saja ada pot bunga di sudut sana. Kadang merasa kalau ini rumahku akan aku pugar sekat dua ruangan ini agar lebih leluasa.

Begitulah. Dan ketika aku keluar dari rumah itu lalu bertemu dengan teman, aku menceritakan tentang rumah itu. Menceritakan tentang apa dan bagaimana isi dalam rumah itu. Menuturkan hal-hal apa yang aku suka dan yang kuingin mengubahnya jika saja ini adalah rumahku.

Maka begitu lah tugas teman-teman peserta kelas menulis dasar yang saya ampu saat ini. Kita berdiri di depan sebuah rumah orang lain: rumah yang kita sebut karya (cerpen, puisi, artikel, buku). Kita masing-masing telah memasuki rumah itu dan telah keluar. Sekarang tugasnya adalah menceritakan tentang rumah (baca: karya) orang yang telah kita baca.

Berpijak dari situlah tugas untuk dikerjakan dirumah saya berikan. Tugas yang saya sebut imitating. Tulislah karya orang itu dengan kata-kata kita, dengan inovasi kita, dengan bahasa kita sebagaimana kita berandai-andai ingin membangun rumah dan memberikan perabot dalam rumah kita ketika memasuki rumah orang lain.

Tapi jangan dulu kirimkan tulisan kita ke media. Ini hanya sekedar sarana berlatih kita. Sampai ketemu bulan depan.

Salam,
Aveus har

Tidak ada komentar: