Kamis, Agustus 16, 2007

Workshop ala Ave

WORKSHOP CERPEN ALA AVE

Bukannya mau sombong atau merasa sudah sedemikian hebatnya kalau ave punya keinginan untuk mengadakan workshop penulisan cerpen. Ini semata karena ave merasa, ilmu yang selama ini ave dapat dari banyak guru pun musti dibagi-bagi. Toh yang namanya ilmu, dibagi tak akan berkurang, bahkan pasti bertambah. Tentu saja karena dalam setiap interaksi dengan penulis, baik pemula maupun bangkotan, bagi ave sama saja dengan berguru. Ketika menemukan kelemahan tulisan seorang pemula, ave merasa mendapat peringatan untuk tidak melakukan kesalahan serupa. Bukankah itu juga suatu ilmu?

Lagi pula, merujuk saran dari Primadonna Angela (Penulis novel Teenlit dan Metropop) http://vervain.blogspot.com, ave sekalian nyari sahabat yang sehobi dalam dunia imaji ini. Dengan mengadakan workshop, peluang utk itu makin terbuka kan?

Mulailah ave mempersiapkan materi workshop yang merangkum 80% praktek dan 20% teori. Jadi lebih diutamakan prakteknya yang kemudian menjadi bahan diskusi. Ini, meski lumayan bikin pusing, akhirnya jadi juga. Terbagi dalam enam kali pertemuan dan tiap pertemuan berkisar dua sampai tiga jam.

Yang tak mudah ternyata mencari pesertanya. Karena ave sendirian, ave pingin workshop ini diintegrasikan dalam suatu komunitas. Jadi segala macam persiapan tempat, konsumsi dan macam-macamnya nanti disiapkan bersama.

Pertama, ave nyoba buat FLP Pekalongan. Kan ave tercatat sebagai anggota, setidaknya masih memiliki KTA. Ave sms ke pengurusnya, nanya kapan pertemuan karena selama ini tak ada undangan pertemuan (beda ketika ketuanya Mas Den dan kemudian Mas Eko dimana pertemuannya rutin dan terjadwal). Sayangnya mereka nggak merespon, entah kenapa.

Lalu, lewat Mas Eko yang aktivis IRM, ave minta dihubungkan ke teman-teman IRM Pekalongan yang hobi nulis. Nanya-nanya bagian yang mengurusi kegiatan ini. Tapi entah kenapa juga, ave nggak dapat akses. Beberapa teman IRM yg sudah ave kenal (Mbak inayah, Mas Nasyid) juga nggak menunjukkan respon.

Lalu, lewat Mas Den yang mantan aktivis IPNU, ave juga minta akses. Dapat akses ke departemen infokom yang membawahi tabloid internal. Setelah berkenalan dengan mereka dan mencoba memaparkan ke pengurusnya (Mas Herwanto dan Mas Teguh), ternyata mereka pun nggak merespon. Entah kenapa….

Sampai di sini ave jadi senewen. Siaul banget! Ternyata mau berbagi ilmu pun nggak mudah ya. Dan dalam kesenewenan ini, seorang sahabat yang jauhhhh dari dunia tulis menulis alias sama sekali nggak minat, ngasih masukan:
"Ngapain sih repot-repot. Kalau ada ember butuh air, biar aja mereka yang nyari sumur. Jangan sumur yang repot-repot mencari ember buat dikasih air."


Yah, lumayan ngobati senewen. Meski ave nggak layak disebut sumur, Cuma kolam penampung aja mungkin. Karena yang ave dapat juga dari guyuran penulis hebat lain.
Ada lagi yang ngasih masukan: "Kamu tuh, kalau mau bagi ilmu jangan gratisan. Apalagi kamu yang nyodorin. Jaman sekarang, yang gitu nggak dianggap. Justru yang bayar mahal itu yang dicari, meski mungkin nggak lebih baik."


Dan … ave pun ketawa ngakak mentertawakan kekonyolan diri sendiri. Atau tepatnya, kegoblokan diri sendiri. Terlebih, bukankah sekarang ave sudah lama tidak menulis cerpen karena tengah menempa diri nulis novel (meski … yah, belum beranjak jauh…)?

Ah, ya. Makasih teman FLP Pekalongan, makasih teman IRM, makasih teman IPNU-IPPNU … udah nyadarin ave bahwa masih banyak yang perlu ave pelajari dan memfokuskan sisa tenaga dan pikiran ke pelajaran ave daripada sok ngasih workshop padahal belum apa-apa. Masih jauhhhhhh banget untuk itu.
Banyak yang lebih kampiun utk itu, dan bukan ave.


I know it.

(Info tambahan: tempo hari dpt bocoran dari Mas Denny Prabowo, beliau bakal mengadakan pelatihan penulisan jarak jauh. Jadi, siap-siap aja buat mendaftar. Belum tahu bayarnya berapa. Moga terjangkau buat kantong ave deh… rugi kalau ave nggak ngikut)
(Tambahan berikutnya: barusan dapat sms dari mas Denny, katanya info tersebut ada di www.lingkarpena.net. )

Tidak ada komentar: