Bungkus dan Isi
Ini adalah materi pertama yang saya sampaikan di pertemuan pertama kelas menulis Forum Lingkar Pena (FLP) Pekalongan (8/2/09). Dengan berpijak pada tugas membuat surat, saya mencoba menguraikan tujuan kita menulis.
Surat adalah sebuah bentuk komunikasi tertulis di mana ada empat komponen di dalamnya, yakni penuju (penulis surat), tertuju (penerima surat), pesan (isi surat) dan gaya/teknik penulisan (bungkus surat). Apa sih tujuan kita menulis surat? Jawaban yang diberikan peserta kelas menulis adalah:
1. Menyampaikan isi hati
2. Memberikan kabar
3. Menyampaikan sesuatu yang ingin kita sampaikan
4. Mengekspresikan kata-kata.
Pada intinya, rata-rata menganggap bahwa tujuan kita menulis surat adalah menyampaikan sesuatu.. Misalnya, kerinduan seorang adik kepada kakaknya, kabar tentang hari-hari saat banyak tugas sekolah, dan lain-lain. Namun Jika hanya sekedar menyampaikan sesuatu (pesan), kenapa kita harus mengemasnya sedemikian rupa?
Jika sekedar menyampaikan kerinduan, kenapa kita tidak menuliskan: kak, aku rindu kamu. Cukup, dan tidak perlu berpanjang-panjang. Ini karena sesungguhnya kita menulis surat bukan sekedar menyampaikan sesuatu; melainkan menyampaikan sesuatu dengan efek (rasa) yang kita inginkan. Kita menginginkan pembaca surat merasakan suasana hati dan perasaan kita ketika kita menulis. Sehingga tertuju mendapatkan pesan itu dengan efek tertentu, misalnya keharuan.
Makanya mungkin saja kita menulis:
Detik-detik yang bergerak merangkai waktu kian membatukan rasa ingin bertemu. Tiap saat kuhitung angka yang tanggal pada kalender di meja belajarku, benak melayang pada apa yang tengah kau lakukan di sana. Betapa hari tanpamu terasa mati….
Begitulah. Sehingga penting bagi kita membuat tulisan dalam rangkaian kata sedemikian rupa agar efek yang kita inginkan mengena.
Fungsi bungkus sama seperti bungkus makanan. Bayangkan sebuah makanan ringan (snack) dengan bungkus warna-warni dan makanan tradisional yang hanya berbungkus daun. Mana yang lebih menarik bagi anak kecil yang menjadi tertuju produk tersebut?
Kita tahu kemasan begitu penting untuk membungkus isi pesan yang ingin kita sampaikan. Karenanya kita belajar teknik menulis untuk membungkus pesan kita. Baik lewat puisi, cerpen maupun artikel.
Karenanya, di samping sebuah gagasan isi tulisan kita, yang harus kita pikirkan dan renungkan adalah gagasan bungkus tulisan kita. Cara penyampaian kita. Teknik dan gaya penulisan kita.
Mempelajari teknik dan gaya penulisan bisa kita lakukan dengan membaca karya orang lain. Sebagai pembaca kita melakukan: mengupas bungkus à menikmati isi. Tugas pertemuan depan adalah kita membicarakan bungkus dan isi karya yang menarik bagi kita. Bisa berupa puisi, cerpen atau artikel karya orang yang sudah diakui (dimuat di media massa).
Selamat belajar,
Salam kreatif,
Aveus Har
Koordinator Komunitas Rumah Imaji
Instruktur penulisan dasar kelas menulis FLP Pekalongan
**Sebuah sms saya dapatkan dari Khomsi, 19 pada 9 Februari 2009 18:44:
selamat malam, saya ingin bertanya, anda dapat inspirasi membuat cerpen dari mana?dan cara membuat cerpen berkualitas bagaimana?
Untuk Khomsi, terima kasih atas pertanyaannya. Jawaban Insya Allah akan saya up-load minggu depan. Salam kreatif
Selasa, Februari 10, 2009
Bungkus dan Isi: materi kelas menulis dasar 1
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Sip.. sip... jelas dan terang. Salam hangat.
Posting Komentar